"Ketindihan" Fenomena ini sangat aneh tapi nyata *ehh. Mungkin diantara teman-teman sekalian ada yang pernah mengalami kejadian ini. Ketindihan atau ketindisan adalah kejadian di mana seseorang tidak dapat bergerak, berbicara bahkan sesak nafas. Kejadian ini sering dikaitkan dengan hal-hal mistis, seperti tertindih makhluk halus atau jin. tak heran banyak masyarakat yang mempercayai fenomena ini berkaitan deNgan hal mistis karena saat kita ketindihan biasanya muncul sesosok bayangan di depan kita, bahkan sampai menindis badan kita yang menyebabkan kita tidak bisa bergerak. Banyak mitos mengenai fenomena ini.
Ketindihan ini disebabkan oleh banyak hal, ada yang berkaitan dengan kesehatan atau kejiwaan, ada juga yang berkaitan dengan perbuatan jin.
Untuk mengatasi ketindihan yang diakibatkan oleh perbuatan jin, melaksanakan etika-etika sebelum tidur yang dianjurkan oleh Nabi
shallallahu alaihi wa sallam, seperti berwudhu sebelum tidur dan membaca
doa-doa tidur. Saat mengalami ketindihan, sebaiknya kita banyak membaca ayat kursi, Al-Fatihah, dan surah-surah lainnya. Bacalah berulang kali hingga tersadar. saya punya beberapa tips untuk teman-teman sekalian yang berhubungan dengan perbuatan jin ini, yaitu dengan tidak memperdulikannya, tidak pernah berfikiran bahwa ini adalah perbuatan jin atau sebangsanya, dan seakan-akan tidak pernah mengalami hal ini, dan yang kedua jika anda mengalami ketindihan, berusahalah untuk menggerakkan salah satu anggota tubuh anda, seperti kaki atau tangan. Jika anda sudah menggerakkan salah satunya sedikit saja, Insya Allah, anda bisa tersadar dan bergerak dengan normal.
Untuk kalian yang tidak mempercayai hal-hal mistis, saya akan berbagi fakta ilmiah fenomena ini. silahkan disimak.
Ternyata dalam dunia medis, fenomena
ketindihan ini dikenal dengan istilah Sleep Paralysis. Suatu keadaan
dimana seseorang mengalami kondisi tidak bisa menggerakkan tubuh dan
anggota tubuhnya saat sedang tidur. Makanya dinamakan Sleep Paralysis
(kelumpuhan saat tidur).
Secara medis, ketindihan ini bisa
dijelaskan secara detail tanpa ada hubungannya dengan hal-hal mistis.
Untuk mengetahui bagaimana terjadinya fenomena ini anda perlu mengetahui
dulu tahapan-tahapan dalam proses tidur. Antara lain: tahap tidur
ringan, tidur lebih dalam, tidur paling dalam dan terakhir tahap REM
(Rapid Eye Movement).
Dalam keadaan normal, tidak akan ada
masalah yang terjadi dalam tahap-tahap di atas. Tapi ketika tubuh
terlalu lelah atau sebelumnya pernah dalam keadaan kurang tidur, maka
tahap-tahap tidur ini akan menjadi kacau karena tubuh dan otak tidak
bersamaan memasuki tahap yang sama.
Ketika anda terlalu lelah atau kurang
tidur, otak anda akan sangat cepat memasuki tahap REM dimana biasanya
kita bermimpi. Tapi tubuh kita masih berada dalam tahap tidur ringan
atau tidur lebih dalam. Ketika kita terbangun dari tahap REM, otak masih
berada dalam tahap yang berbeda dengan tubuh. Hasilnya adalah otak
menjadi bingung karena tidak bisa mengendalikan tubuh yang juga sedang
sibuk berada di tahap tidur yang lain.
Lalu bagaimana dengan fenomena ketindihan yang disertai dengan melihat penampakan?
Hal ini juga bisa dijelaskan secara
medis. Ketika otak terbangun dari tahap REM, otak kita masih
berhalusinasi akibat mimpi yang barusan dialami. Halusinasi itu bisa
berupa melihat bayangan, melihat sesosok mahluk atau hal-hal lainnya.
Jadi sekarang anda tidak perlu khawatir lagi, karena apapun yang anda
lihat (bahkan yang anda dengar) ketika ketindihan hanyalah halusinasi
dari otak anda sendiri.
Masalah ketindihan ini memang tidak
perlu dikhawatirkan. Namun bila terjadi terlalu sering, maka anda perlu
memperbaiki pola tidur anda. Hindari tidur pada saat badan sudah terlalu
lelah. Beri otak dan tubuh anda waktu istrahat yang cukup minimal 6 jam
dalam semalam.
Bila setelah menjaga pola tidur tapi
masih mengalami ketindihan juga, anda perlu berkonsultasi ke dokter.
Dikhawatirkan seringnya ketindihan yang anda alami adalah jenis Sleep
Paralysis yang merupakan gejala awal narcolepsy (penyakit tidur mendadak
tanpa didahului rasa ngantuk), tanda-tanda kecemasan, stress maupun
depresi. Bahaya juga yah,, wihh, wihh...
Sekarang terserah pada anda, ingin mempercayai yang mana ...
0 komentar:
Posting Komentar